
minggu ini, hari ini, hari sabtu (8/3/08) hari yang gua impi2kan buat nonton di citos (cilandak town square) ternyata nggak jadi! mesen jam 15.55 tapi uda dipake semuanya.
jadi ceritanya begini...
kemaren hari jumat (7/3/08) gw tlfon2an sama sodara gw buat janjian nonton film itu. uda dipastiin tuh nanti sampe di citosnya jam 3an gitu lah.. tapi ternyata... hasilnya.begini deh, gw dateng duluan hari ini. terus ditengah jalan, sodara gw bilang, adeknya lagi kena mogok mobil.. trus pas uda dateng semuanya di citos, sodara gw baru bilang kalo dia ga bisa jam 6an.. karna ada acara.. huaaaaah makin bete aja gw.. tapi yaudah lah.. emang uda nasib. deket2 ama uan juga sih.. uda juga minggu ini ada try out, dirumah tipinya mati, internetnya juga lagi.. huaaaaa. emang uda nasib.
tetapi akhirnya pas gw buka internet, gw cari aja di
youtube.. karna lagi kepepet banget buat tugas resensi, yaaa sutralah.. layarnya sih kurang begitu oke (karna ga layar lebar maksudnya) tapi setidaknya ngertilah alur ceritanya gimana.
Cerita ini tentang kisah laki-laki yang bersekolah di Universitas Al-Azhar Mesir di tingkat terakhir bernama Fahri. Ia mempunyai sifat yang membuat perempuan-perempuan kagum karena sifatnya itu. Semua target yang di impi-impikan tercapai, namun ada satu target yang dia selalu bingung tentang soal
nikah.
Fahri mempunyai sahabat satu lantai atas dengannya yaitu Maria. Perempuan beragama kristen yang sangat menyukai ilmu-ilmu tentang Islam. Saking begitu, Maria pernah membacakan surat dari Al-Qur'an kepada Fahri. Fahri pun kagum dengannya.
Suatu saat ketika Fahri sedang berada di kereta, ada 2 orang amerika yang tidak kedapatan tempat duduk. Pada saat itu ada perempuan dengan menutup muka dia dengan kain, memberi mereka untuk duduk di tempat itu. Ada salah satu lelaki tua yang membantah karena tidak sukanya dengan orang kafir. Menurut saya, beliau berkata bahwa orang kafir tidak menyukai orang-orang muslim karena sebagai teroris. Perempuan yang berkain itu menentang dengan pendapat lelaki tau. Pembicaraan itu dicela oleh Fahri.
Sampai-sampai Fahri mengucapkan ayat-ayat hadits. saya tidak tahu hadits apa yang ia sebutkan, tetapi
at least lelaki tua itu tetap tidak mau kalah dengan pembicaraan yang dikatakannya itu dan pergi. Pada saat itulah perempuan memakai kain itu menyukai Fahri. Ia bernama Aisha. Perempuan keturunan Jerman bersekolah di Mesir.
Ada salah satu teman Fahri yang sering disiksa oleh ayahnya. Pada hari itu dia dikeluarkan dari rumahnya dengan beralasan dia akan dijual. Fahri amat tidak suka dengan perempuan menangis. Akhirnya Fahri meminta untuk Maria menemani temannya untuk tidur dikamar Maria. Ia bernama Noura.
Tak berapa lama kemudian Maria pergi keluar kota. Beberapa hari kemudian pihak keluarga Fahri dan Aisha menyetujui pernikahan mereka. Tanpa sepengetahuan Maria, diam-diam Maria juga jatuh cinta dengan Fahri.
Ketika Maria balik ke Mesir, dia kaget bahwa Fahri sudah menikahi perempuan dengan kain itu alias kaya raya.. Aisha. Perasaannya berubah dan
speechless. Hingga pada malam hari Maria terkena tabrak lari. Ia masuk ke rumah sakit dan mengalami pendarahan pada hidungnya karena depresi kecemburuannya. Memang agak sulit untuk dipercaya bagi Maria mengapa Fahri menikahi perempuan berdarah Jerman itu tanpa sebab.
Beberapa hari kemudian, Fahri tersangka memperkosa temannya sendiri, Noura. Fahri sudah bilang berkali-kali ke polisi "itu fitnah!". Akan tetapi Fahri dimasukkan ke penjara. Ia pun tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Fahri berasa tidak tahan lagi untuk tinggal di penjara. Namun, dia tetap berdzikir setiap hari untuk mengingat nama Allah. Melatih kesabarannya hingga dia tidak menahan lagi. Sebuah nasehat yang diberikan oleh seorang penghuni penjara yang menceritakan kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Pesan dari dia ialah "sabar dan ikhlas".
Dalam salah satu perenungannya, akhirnya Fahri memperoleh pencerahan, bahwa yang hilang dari dirinya adalah rasa “ikhlas.”
Hilangnya rasa itulah yang menyebabkan dia sulit untuk memberi rasa “adil” kepada kedua istrinya. Dengan rasa itulah akhirnya mereka berkumpul kembali.
Cerita kemudian berputar saat Fahri dan istrinya bersantai. Dimana Aisha mengalami kejang perut dan Maria mengalami pendarahan pada hidungnya yang diakibatkan penyakit Jantung yang dia derita.
Di akhir dihidupnya, Maria mengucapkan sebuah kalimat, “Akhirnya saya tahu bahwa cinta dan memiliki itu dua hal yang berbeda…”
Lalu Maria meminta kepada Fahri dan Aisha untuk mengajarinya shalat. Meski dalam keadaan berbaring, Maria tetap berusaha untuk melakukannya.
Pada saat takbiratul ikhram, Maria menutupkan mata untuk selama-lamanya.
tamat!
sekiranya gitu lah, maaf ya rada copy dikit sama blog yang lain.. thanks to
khalid mustafa:) aku melihat blog anda saya jadi terinspirasi untuk menulis resensi ini.
sebenernya resensi ini dibuat beralasan cuma 1.. yaitu tugas bahasa indo! moga2 aja tugas terakhir setelah karya tulis. amiiiin!.
Labels: Mine, movies, reviews